SOLO–Peringati sejarah kelam bangsa Indonesia tentang pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S/PKI, warga kota Solo, memasang bendera setengah tiang. Selain menghormati pahlawan revolusi, juga mengingatkan kembali pengkhianatan partai komunis indonesia kepada NKRI, Sabtu (30/9/2023).
Bendera merah putih tampak berkibar setengah tiang di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, mulai dari batas kota hingga Bundaran Gladag.
Tidak hanya di jalan protokol itu, di sejumlah instansi pemerintah seperti halaman Balaikota Solo, di beberapa perempatan-perempatan jalan, juga terpasang bendera setengah tiang.
Tidak ketinggalan di beberapa rumah warga di kampung- kampung juga memasang bendera setengah tiang di depan rumah mereka.
Pengibaran bendera setengah tiang tersebut sengaja dilakukan sebagian warga masyarakat kota Solo, untuk memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 september 1965 yang terkenal dengan peristiwa G30S/ PKI yang jatuh pada hari ini.
Meski demikian, banyak juga warga masyarakat yang tidak memasangnya, mungkin karena lupa maupun tidak ada himbauan atau sosialisasi tentang pemasangan bendera.
Selain itu, pemasangan bendera setengah tiang juga sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan-pahlawan revolusi yang gugur dalam peritiwa yang dilakukan oleh PKI.
Ibu Kamino, salah satu warga Solo, ditemui saat memasang bendera setengah tiang di depan rumahnya di kawasan Jagalan, Solo, mengaku, meski tidak ada pemberitahuan resmi dari pemerintah setempat,’ namun memasang bendera setengah tiang biasa dilakukan setiap tahun, saat tanggal 30 september.
“Ya tiap tahun sejak muda selalu memasang bendera setengah tiang, menghormati pahlawan yang disiksa PKI,”katanya.
Peringatan G30S/PKI sendiri adalah peringatan untuk mengenang para jenderal yang dibunuh oleh orang-orang PKI. Karena adanya gerakan pemberontakan untuk menghapus lambang negara Pancasila yang dipimpin DN Aidit waktu tersebut. []