SOLO-Peristiwa tragis di Cilacap dan Demak menjadi duka bagi Pendidikan Jawa Tengah. Di Cilacap terjadi perundungan siswa SMP kepada temannya hingga mengekibatkan korban di rawat di rumah sakit. Yang paling parah dan memilukan terjadi di Demak dimana seorang siswa dengan berani melukai gurunya sendiri. Siswa berinisial MAR (17 tahun) diduga menganiaya gurunya karena jengkel.
Peristiwa ini dipicu pada Sabtu (23/9/2023) saat pelaku akan ikut ujian sekolah. Korban melarang anak didiknya itu untuk mengikuti ujian sekolah karena belum menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Pada Senin (25/9/2023), pelaku Kembali ke sekolah untuk meminta izin mengikuti ujian meski belum menyelesaikan tugas wajib, namun Kembali di tolak oleh sang guru. Pelaku yang diduga jengkel akhirnya gelap mata dengan mengambil celurit di rumah kemudian menganiaya korban.
Melihat peristiwa dunia Pendidikan di Jawa Tengah yang juga menjadi viral, Quatly Alkatiri sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Politisi PKS ini sangat prihatin dengan tidak kriminal yang terjadi di Jawa Tengah, terlebih lagi itu terjadi di Sekolah.
“Saya merasa sedih dengan 2 peristiwa yang terjadi di Demak dan Cilacap hingga menjadi viral dimana-mana. Saya berharap sekolah, wali murid dan guru melakukan evaluasi untuk perbaikan sekolah di masa yang akan dating,”ungkapnya, Jumat (29/9).
Tokoh PKS Jateng ini berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi karena Pendidikan merupakan aset bangsa. Bila perundungan telah terjadi di sekolah maka semua pihak wajib mencegahnya, tidak hanya guru atau orang tua di rumah.
Terkait penganiayaan guru, Quatly berharap setiap guru hendaknya memberikan kebijakan yang arif dan bijaksana dalam memberikan tugas. Anak atau siswa tentunya membutuhkan arahan dan pendekatan khusus untuk merubah karakternya tidak harus dengan tugas hingga mencegahnya mengikuti ujian sekolah.
“Tidak pula dibenarkan siswa dengan berani melakukan penganiayaan kepada guru. Karena guru adalah pahlawan dan orang yang sangat dihormati di masyarakat. Orang tua dan guru hendaknya terus mendidik anak dengan penuh perhatian, arif dan bijaksana,”tutupnya. []