KLATEN-Salah satu program pembelajaran tahunan Sekolah Alam Aqila untuk jenjang SD yaitu Backpacker dan Live in. Diadakannya program Backpacker dan Live in adalah untuk mengembangkan sikap kemandirian siswa, menumbuhkan sikap empati, peduli, dan mengasah jiwa sosial.
“Selain itu juga memberikan wadah bagi siswa mengembangkan social skill yang dimiliki. Sebelum mengikuti Live in, siswa harus lulus persyaratan yang sudah menjadi ketentuan dari sekolah diantaranya mampu menghasilkan uang untuk bekal diperjalanan, sholatnya tidak boleh bolong, dan masih banyak persyaratan yang lainnya,”ujar Nur hayati, selaku wali kelas 06 Tunas melalui rilisnya, Sabtu (24/12/2023).
Tahun ini kegiatan Live in diadakan masih di desa Ngargoyoso, Tawangmangu kabupaten Karanganyar. Live in dilaksanakan selama tiga hari dua malam, mulai hari Rabu – Jumat, tanggal 20 – 23 Desember 2023.
Lanjut Nur hayati, hari pertama penerjunan siswa kelas 06 Tunas memulai perjalanan menuju desa Ngargoyoso, Tawangmangu dengan naik bus umum yang oper 3 kali. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan terdiri dari ketua, bendahara dan anggota. Mereka membawa bahan mentah, peralatan memasak dan sedikit baju.
Ketika di dalam bus, bendahara bertugas membayar biaya transportasi ke kondektur bus. Setelah sampai di lokasi, desa Ngargoyoso istirahat sebentar, perjalanan dengan jalan kaki yang cukup jauh dan jalanan yang menanjak, sholat berjamaah, menuju tempat tinggal yang sudah disediakan oleh bapak Kepala Desa.
Sorenya mereka diajak ke kebun singkong, mencabut dengan menggunakan bambu dan tali, mengupas serta membersihkan.
“Ini pengalaman seru cara mencabut singkongnya, sangat menyenangkan,” kata Syafiq, salah satu perwakilan kelompok tiga.
Selanjutnya daun singkong yang sudah layu dijadikan makanan untuk kambing, “Kambingnya makan dengan lahap,” seru Kenzo dari kelompok 2. Mereka sangat antusias membantu warga desa. Akhir hari pertama ditutup dengan kegiatan memasak untuk makan malam.
Hari Kedua hari berbagi dan pengkaryaan di UMKM. Kegiatan dimulai dari sholat shubuh, murojaah dan diskusi. Eksplore di desa sambil menikmati udara di pagi hari yang sangat sejuk dan tak lupa melewati hutan karet. Ketika di jalan berpapasan dengan warga mereka selalu menyapa kami dengan ramah, anggukan dan senyuman ciri khas mereka.
“Penduduk disini sangat baik dan ramah ya teman-teman,”kata Nizam.
Mencari sarapan tujuan akhir dari jalan pagi kali ini. Setelah itu kembali ke tempat inap, dan tidak lupa para siswa berbelanja sayur dan lauk untuk makan siang dan makan malam. Jam 8 pagi para siswa berpencar membagikan sembako ke para ibu lansia dari rumah ke rumah, setiap siswa membawa 1 paket sembako.
Setelah selesai berbagi untuk refreshing mereka bermain sepak bola dengan anak ke dalam tepung panir, ditimbang dan dipacking. Sore harinya kita ke kebun strawberi.
Program live in selesai di hari ketiga, setelah dipagi hari para siswa menyampaikan kultum, dan tidak lupa melakukan refleksi.
Nur hayati, selaku wali kelas 06 Tunas juga menyampaikan tujuan terkait kegiatan ini kepada para siswa.
“Sudah saatnya kalian yang dulunya di rumah dijadikan raja oleh orang tua, kami melepas kalian untuk mengabdi di masyarakat, semoga spirit Live in menjadikan kalian selalu semangat menebar kebaikan, lebih peduli dan erempati serta pandai penangkap peluang dalam berwirausaha dimanapun kalian berada,”katanya.
Selanjutnya pembagian tugas sebelum berpamitan dengan bapak Kepala Desa, siswa putra membersihkan sekitar tempat inap , siswa putri membantu packing timus untuk di bawa pulang sebagai oleh-oleh. Mereka juga mengucapkan syukur atas kemudahan-kemudahan yang dialami selama perjalanan. []