My Blog

My WordPress Blog

Mangkunegaran Jumenengan
Wisata

Tingalan Wiyosan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X Dihadiri Sejumlah Tokoh

SOLO-Pura Mangkunegaran Surakarta menggelar Tingalan Wiyosan Jumenengan Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya atau KGPAA Mangkunegara X atau peringatan kenaikan tahta Mangkunegara X, Rabu (1/3/2023).

Acara yang pertama kali digelar Mangkunegara X itu, dihadiri sejumlah tokoh dan tamu undangan.

Seperti Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono XIII, Akbar Tanjung, hingga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

Selain itu, Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi dan permaisurinya GKR Pakubuwono, Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, serta perwakilan Pura Pakualaman Yogyakarta.

Dalam acara itu juga dipersembahkan tarian sakral Bedhaya Anglir Mendung yang dibawakan oleh tujuh penari wanita.

Juga acara pemberian gelar kekancingan,  penganugerahan pangkat dan sesebutan.

Salah satunya kepada, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendapat gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).

Mangkunegara X dalam sabda dalem di acara Tingalan Jumenengan, mengatakan menjadi kewajiban bersama untuk menjaga kebudayaan sesuai dengan falsafah Tri Dharma Mangkunegaran.

“Keberlanjutan adalah motivasi bagi kita semua untuk mengembangkan Projo Mangkunegaran sebagai suatu induk kebudayaan yang terus berkembang dalam membentuk budaya bangsa khususnya budaya Jawa di hari ini,” ungkapnya.

Menurut Mangkunegara X, dengan tekad yang kuat dan kasih serta cinta yang tulus, maka bisa menjaga kebudayaan dengan keberlanjutan mengembangkan Projo Mangkunegaran dan menjadikan kebudayaan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi setiap harinya.

“Bagaimana kita dapat menjadikan nilai-nilai budaya untuk menjawab permasalahan yang kita hadapi setiap harinya relevansi menjadi yang utama. Bagaimana budaya bisa terus berkembang dan dikembangkan agar bisa terus hidup dalam detak jantung dan nafas kita setiap waktunya,” ujarnya.

Mangkunegara X juga mengatakan setiap diri adalah ujung tombak untuk pelestarian dan pengembangan kebudayaan.

“Poro sederek dalem, sentono dalem, dan abdi dalem, bahwa tidak ada yang lebih berharga dari kita semua yang bersatu menyadari bahwa setiap dari kita adalah ujung tombak dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan,” ucapnya.

Dengan dilandaskan rasa peduli dan kasih sayang, Mangkunegara berharap semua sebagai kawulo Mangkunegara terus berpegang pada nilai-nilai para leluhur yang senang akan kelakuan madep mantep temen.

“Jadikanlah sebagai akar untuk berkembang selaras dengan perkembangan zaman,” katanya.

Mangkunegara X juga berharap para pemuda dapat mengambil peran penting untuk mempelajari kebudayaan serta menjadi pilar-pilar penyangga Projo Mangkunegaran yang berikutnya. []

 

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *