SOLO-Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-78, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menggelar Upacara Bendera dan Gelar Kreasi Tarian Daerah di halaman sekolah, Kamis (17/08) pagi.
Upacara diikuti oleh seluruh guru karyawan dan murid-murid kelas 6. Upacara dipimpin langsung oleh Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Rahmat Hariyadi, S.Pd.
Derap langkah tegak dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari 15 murid-murid kelas VI mengawali pengibaran bendera merah putih. Dengan berseragam putih-putih, bersepatu hitam, berselempang, dan berpeci hitam mereka tampak gagah dan anggun. Fokus tetap rileks mereka berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Dalam amanatnya, pembina upacara sekaligus Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Rahmat Hariyadi, S.Pd. menyampaikan bahwa Peringatan Dirgahayu ke-78 Republik Indonesia kali ini mengusung tema, ‘Terus Melaju untuk Indonesia Maju’.
“Majunya sebuah bangsa sangat tergantung dari sumber daya manusianya. Jika sumber daya manusia beriman, disiplin, kreatif, dan inovatif, maka negara akan maju. Sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya terbentuk dari penanaman kepribadian disiplin sejak dini,” papar Rahmat.
Negara Jepang merupakan salah satu contoh negara maju karena Sumber Daya Manusianya. Bukan karena faktor alamnya. Mereka menanamkan kedisiplinan budaya antre, tertib kebersihan dan kerapian, malu jika tidak berprestasi, malu jika melanggar norma.
“Kita dapat mengambil inspirasi-inspirasi kebaikan dari negara-negara maju. Bagaimana mereka membiasakan karakter baik sejak dini. Bagaimana mereka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghargai produksi, kreativitas dan inovasi warganya. Di tengah-tengah keterbatasan Sumber Daya Alamnya,” sambung Rahmat.
“Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-78. Semakin melaju menjadi lebih baik karakter Sumber Daya Manusianya, karya prestasinya, kreatif inovatifnya, menuju Indonesia Maju,” pungkasnya.
Usai upacara bendera, ada beberapa tampilan Kreasi Tari Daerah yang dibawakan oleh beberapa murid kelas 1 sampai kelas 5. Pakaian adat yang mereka kenakan semakin menambah warna-warni keragaman dalam persatuan. Iringan lagu daerah yang rancak menambah semangat para penari, menunjukkan kebolehannya.
Salah satu murid kelas 5D, Aulia Hanifah (11), menyampaikan rasa senanngnya bisa menampilkan Tari Prau Layar dengan timnya.
“Alhamdulillah, aku senang bisa menari dengan percaya diri, awalnya takut salah tapi lama-lama rasa takutnya hilang,” ujar Hanifah.
Penari lainnya, Muhammad Raissaqif Raufayyassaro (10), salah satu murid kelas 4A juga mengungkapkan rasa senangnya.
“Seru tariannya, musiknya rancak, aku jadi semangat, walaupun dilihat banyak orang, alhamdulillah aku percaya diri,” ungkap Raissafiq.
Ada beberapa kreasi tarian daerah yang dibawakan beberapa tim penampil. Ada Tari Kreasi Prahu Layar, Paduan Suara Lagu-Lagu Daerah: Cublak-Cublak Suweng, Ampar-Ampar Pisang, Rasa Sayange, Yamko Rambe Yamko, Tari Kreasi Wonderfull Indonesia, dan Tari Kreasi Budaya Indonesia. []