DEMAK-Yayasan Izzatul Islam Getasan melalui Konter ZIS (Zakat Infak Sedekah) Izzatul Islam Getasan menyalurkan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada penyintas banjir Kabupaten Demak, Senin (26/2). Bantuan yang disalurkan dihimpun dari orang tua siswa secara sukarela dan dari para donatur.
Koordinator Konter ZIS Izzatul Islam, Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari lembaga atas musibah yang melanda. Sudah menjadi kegiatan rutin lembaga manakala ada musibah ikut serta membantu semampunya.
“Bantuan yang terhimpun dari orang tua siswa, guru karyawan, serta masyarakat kami salurkan langsung bersama lembaga zakat skala provinsi, yaitu Lazis Jateng. Alhamdulillah, kami juga dibantu oleh Kemenag Kabupaten Demak yang menunjukkan lokasi yang masih minim bantuan. Bantuan berupa uang tunai, sembako, selimut, alat kebersihan, dan perlengkapan bayi,” kata Dwi Pujiyanto.
Salah satu warga yang juga Ketua Takmir Masjid Al Muttaqin Dusun Norowito, Kasmadi mengisahkan kondisi yang sangat mencekam saat banjir datang akibat tanggul sungai jebol. Dalam hitungan menit, air sudah mencapai di atas tinggi orang dewasa. Menurutnya banjir kemarin yang terbesar sepanjang sejarah. Warga sudah tidak sempat lagi menyelamatkan harta benda. Semuanya hanyut bahkan selama sekitar lima hari ketinggian air menenggelamkan rumah-rumah warga.
“Kami mewakili warga benar-benar mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh donatur. Guna pemulihan pascabanjir, bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan. Akibat banjir yang dahsyat kemarin membuat kami seolah-olah mulai dari nol lagi lantaran semua harta benda tak lagi bisa diselamatkan. Bersyukur kami dan anggota keluarga selamat serta sempat mengungsi beberapa hari. Terima kasih kepada seluruh relawan, muhsinin, dan para donatur yang bahu membahu membantu kami,” ungkap Kasmadi mengisahkan keadaan saat banjir.
Penyaluran bantuan kali ini dibersamai oleh dua personil dari Kemenag Kabupaten Demak dan mendapatkan sambutan dari beberapa warga. Sepanjang perjalanan tampak pemandangan warga menjemur dan membersihkan perlengkapan rumah tangga yang masih bisa diselamatkan, seperti kasur, sofa, baju, dan lainnya. []