SOLO-Sepertinya sudah hampir tidak ada orang tua di tanah Jawa di era sekarang, yang memberi nama anak mereka dengan nama sugeng, sumiati, sutrisno, hingga nama berawalan ‘nga’ seperti ngadimin, ngatini,ngatimo dan nama-nama khas Jawa pada umumnya.
Namun yang lebih sering terdengar di zaman sekarang adalah nama-nama modern seperti Axel, Alfonso, Shakilla dan lain sebagainya yang dapat dibilang lebih rumit untuk dibaca dan seringkali dianggap memiliki nuansa ala kebarat-baratan.
Tren pemberian nama anak semakin beragam. Para pakar budaya dan bahasa menilai bahwa faktor sosial, budaya, dan wawasan orang tua telah menggeser tren pemberian nama.
Para orang tua mulai meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing.
Nama-nama yang melekat pada orang jaman dulu tidak lagi dipakai anak jaman sekarang. Misalnya nama berawalan ‘su’ seperti supangat, sugeng, sumiati, sutrisno, hingga nama berawalan ‘nga-‘ seperti ngatimin, ngadiman, hingga ngatinah.
Nama-nama tersebut tampak sederhana dengan hanya satu atau dua suku kata dengan akhiran konsonan ‘so, to, no, wo’ dan sebagainya untuk laki-laki, dan akhiran ‘si, ti, ni’ dan sebagainya untuk perempuan.
Penggunaan nama yang pendek pada masa lalu, membuat orang-orang etnis Jawa mudah dikenal, Seperti nama Suranto, misalnya.
Suranto adalah nama populer untuk anak laki – laki. Nama Suranto dalam bahasa Jawa, artinya Terhormat dan cerdas.
Di indonesia, nama suranto paling banyak ada di Wonosobo, Gunungkidul, Karanganyar, Klaten, Boyolali.
Dan nama suranto juga paling cocok untuk nama tengah. seperti Joko Suranto, Adi Suranto, Bagus Suranto, dll.
Banyak orang Jawa pada jaman dulu memberi nama anak mereka dengan nama sederhana. Dan nama yang diberikan juga merujuk pada hari kelahiran bayi.
Seperti nama Poniran atau Poniyem yang merujuk pada hari pasaran Jawa Pon. Kemudian ada Wagimin dan Wagiman merujuk pada hari pasaran Wage.
Pada masa itu, nama-nama yang mengacu pada hari kelahiran berdasarkan pasaran, bulan, tahun, windu dan wuku banyak dijumpai.
Kini perubahan nama nama itu semakin terasa di era milenial seperti sekarang ini.
Daftar Nama-nama Khas Jawa yang mulai terkikis bahkan terancam punah
- Awalan Su-Sugeng, Sukar, Sunar, Suhar, Sumar, Supar, Sumi, Supangat, Sungatno, Sukarno, Suroto, Sutoyo, Suwiryo, Suhadi, Sutrisno, Susilo, Sumitro, Sulasno, Suharto, Sutarno, Suparno, Sutomo, Suharmi, Sunarti, Sunarni, Sumarni, Sumiati, Sulastri, Sulasmi, Suminah.
- Awalan Sa-Sarip, Sarman, Sardi, Sarno, Sarmi, Sartini, Sartiman, Sardiyo, Sarmidi, Sarmin, Satemo, Sakirin, Sariyan, Sateman, Sarintem.
- Awalan Wi-Wignyo, Winardi, Windarti, Wisnu, Widodo, Winarno.
- Awalan Ka-Kardi, Karno, Kartoyo, Karman, Karmin, Kartinah, Kartini, Karmini, Karto, Kasiah, Katmijo, Katminah, Karjo, Kadiran, Kadirin, Karni, Karsi.
- Awalan Tu-Tumi, Tukino, Tukimin, Tukijan, Tugiyo, Tugimin, Tukirin, Tukiyem, Tumirah.
- Awalan Po-Pono, Poniman, Ponirah, Ponijan, Ponidi.
- Awalan Ju-Jumadi, Juminem, Juminah, Jumirah, Jumangin, Jumiati, Jumali, Jumari.
- Awalan Wa- Wagimin, Wagino, Wangun, Warno, Wagiyo, Wagini, Wateman.
- Awalan Nga-Ngadi, Ngatmo, Ngatemi, Ngatmono, Ngadiran, Ngadirah, Ngadimin, Ngasiran, Ngadiya, Ngatmono.
Nama-nama itu kian jarang dijumpai dan bahkan nyaris punah. Di era sekarang ini, adakah nama yang masih sering kamu temui. []