My Blog

My WordPress Blog

UMKM Peserta
Ekonomi

Soal Kemasan Menjadi Bahasan di Acara Temu Bisnis UMKM

SOLO-Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menghadiri Temu bisnis UMKM Kota Surakarta Tahun 2023 di Hotel Swiss Bellin Saripetejo, Selasa (18/7).

 

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo, Wahyu Christina dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, para pembeli dari perusahaan toko oleh-oleh, retail modern, perhotelan, rumah makan serta para pelaku usaha UMKM di Kota Surakarta.

 

Kegiatan Ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Surakarta  dan Bank Indonesia untuk memperluas jangkauan pemasaran bagi para pelaku usaha UMKM di Kota Surakarta. Sehingga harapannya bagi para pelaku usaha dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta.

 

Dalam sambutannya Teguh menyampaikan jika perlu adanya 2 hal yang diperlukan bagi para pelaku UMKM.

“Ini hanya butuh konsisten dan komitmen, 2 kata itu. Kalo sama-sama kita konsisten produk yang dihasilkan kualitasnya baik,”jelasnya.

 

Nugroho saat ditemui wartawan di sela-sela acara kegiatan temu bisnis UMKM Kota Surakarta mengatakan jika masih adanya kekurangan sehingga perlu adanya perhatian dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan.

“Tadi ada dikritisi dari pak Wawali misalnya packaging terutama sebagai penampakan pertama dan marketing pertama tetap di packaging, nah ini supaya tetap awet sehingga kualitasnya tetap terjaga karena akan berhubungan dengan kredibilitas,”ucapnya.

 

Nugroho juga menambahkan jika kedepannya akan ada pelatihan bagi para UMKM.

“Nah nanti akan ada packaging center dinas punya, ada yang dari kementrian. Nanti kita upayakan di STP (Solo Technological Park) akan ada packaging center buat pelatihan maupun produksi, jadi nanti semakin maju,”ucapnya.

 

Pada dasarnya pelatihan UMKM terus diupayakan untuk terus berdaya saing sekaligus terdapat pembagiannya sesuai dengan kelas dan kebutuhannya.

“Sehingga treatment UMKM itu engga one fit for all (satu untuk semua) tapi sesuai dengan kelasnya dan kebutuhannya,”jelas Nugroho.

 

Temu bisnis UMKM ini merupakan pertemuan antara para pelaku usaha UMKM dimana berjumlah 100 peserta, dimana 50 peserta merupakan perwakilan dari Solo Raya yang bertemu dengan 15 pengusaha dari berbagai bidang yang bersangkutan terkait untuk meningkatkan kesempatan promosi dan transaksi baik dari produk olahan maupun kerajinan.

 

Ina selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo juga menyampaikan terkait permasalahan terkait kemasan dari produk salah satu UMKM.

“Ini hanya masalah selera, tadi pas ditanya pelaku UKM nya sendiri ternyata karena memang permintaannya seperti itu, tapi memang saat dibuat yang lebih mendukung ternyata mintanya yang transparan keliatan autentiknya solo biar keliatan,”jelasnya.

 

Nugroho juga menyampaikan perlu adanya proses untuk bagaimana menciptakan UMKM naik kelas sehingga diperlukannya kolaborasi antara pemerintah kota Surakarta dengan Bank Indonesia dan pelaku usaha lainnya yang terlibat. []