KLATEN-Bertempat di Kampus I  Sekolah Alam Aqila Klaten (TK Alam Aqila)  berlangsung pertemuan Sharing Session Jaringan  Sekolah  Alam Nusantara  Regional  V (Jateng DIY) khususnya area Solo Raya ditambah 2 Sekolah dari luar, Sabtu, 25 Februari 2023.

Pertemuan ini mengusung tema, “Manajemen Sekolah Alam” dengan menghadirkan pembicara Agus Gusnul Yakin , CEO Salam Ekosistem yang memperoleh penghargaan Inovation Heroes  dalam bidang pendidikan.

Acara tersebut dihadiri  22  orang Pengelola Sekolah Alam dari 11 sekolah diantaranya: Sekolah Alam Aqila Klaten, Sekolah Alam Surya Mentari Solo, Selasar (Sekolah Alam Solo Raya), Sekolah Alam Aminah Sukoharjo, Sekolah Alam Darul Huffas Sragen , Sanggar Alam Auliya Klaten, Sanggar Alam Watu Ireng Karanganyar, IIDN Karanganyar , Kampung Magang Magetan,  dan Sekolah Alam Al Akbar Purwodadi.

Dalam sesi yang berlangsung dari jam 08.00-12.00 ini, Agus Gusnul Yakin menyampaikan pentingnya menentukan Why atau alasan keberadaan sebuah sekolah , baru bisa menentukan How (bagaimana cara mewujudkannya)  dan What (diwujudkan dalam bentuk apa/program).

“Jadi jangan memulai sebuah sekolah itu dari  program terlebih dahulu, apalagi mencontoh program sekolah lain tanpa diadaptasi dengan kondisi internal karena  kondisi setiap  sekolah itu berbeda yang melatarbelakangi lahirnya suatu program,”ujarnya, Sabtu (25/2/2023).

Agus mengutip kata-kata konseptor sekolah alam Alm.Lendo Novo  “Membangun sekolah itu bukan sekedar mendirikan sebuah bangunan namun membangun sebuah peradaban” ,  maka pesan Agus  “Kokohkan  dulu akarnya,  baru bisa meluaskan dampak,”ungkapnya.

Selain itu juga disampaikan grafik  siklus  sebuah sekolah dimana ada fase early, growt, mindset, dan old  yang  setiap fasenya memiliki karakteristik yang berbeda maka butuh manajemen yang bagus dalam pengelolaannya.

Acara ini berlangsung sangat seru  dengan lebih banyak sharing yang sangat bermanfaat bagi para pengelola sekolah alam. Karena  pematerinya adalah seorang praktisi yang telah 23 tahun merintis dan membesarkan sekolah Alam Bogor hingga terlahir puluhan lembaga turunannya baik yang berupa sekolah, komunitas, lembaga sosial  atau pun bisnis.

Selain itu di akhir sesi Agus meminta istrinya, Aling Nurnaluri  sosok social entrepreneur yang berhasil mengedukasi ibu-ibu di kampungnya membuat anyaman koran yang pasarnya tembus hingga ke Amerika untuk menyampaikan bagaimana mensinkronkan antara idealisme dan realita di lapangan, sehingga antara titik tumpu dan titik tuju ketemu titik temunya.

Sayu Yulinda, peserta dari  Magetan yang merupakan peserta  dari luar Sekolah Alam Solo Raya, namun hadir paling awal merasa acara ini sangat bermanfaat.

“Senang banget kalau ada sesi seperti ini, bisa mempererat ukhuwah di antara sekolah alam,” ungkapnya.

Lain halnya dengan Khotimatul Munthofingah dari Sanggar Alam Watu Ireng mengatakan “Penjelasan Pak Agus telah menjawab permasalahan kami. Senang berkomunitas, jadi bisa saling sharing jika ada masalah,” katanya.

Sementara itu menurut Setiyo H salah satu panitia dari sekolah Alam Aqila acara ini terselenggara berkat kerjasama Salam Ekosistem, Sekolah Alam Aqila, Sekolah Alam Darul Huffas dan Sanggar Alam Watu ireng juga person di luar lembaga Aziz Turindra dan Hima Nur Khasanah  dengan  didukung oleh Jaringan Sekolah Alam Nusantara regional V.

“Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Senang sekali mendengar kepuasan peserta,” pungkasnya. []