My Blog

My WordPress Blog

Seminar Parenting Nur Hidayah
Soloraya

Seminar Parenting: Mau Dibawa Kemana Anak Kita?

SOLO-PAUD dan SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta berkolaborasi menyelenggarakan seminar parenting yang bertajuk “Mau Dibawa Kemana Anak Kita?” di Hotel Sunan Solo, Sabtu (27/4/2024). Acara ini dihadiri oleh seluruh orang tua/wali murid PAUD IT dan SD IT Nur Hidayah Surakarta serta dibuka juga untuk umum.

Ketua panitia, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp. PK, Ph.D menyampaikan dalam sambutannya bahwa ini pertama kali PAUD IT dan SD IT Nur Hidayah Surakarta berkolaborasi menyelenggarakan sebuah seminar parenting. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya satu tarikan nafas, karena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) saling berkesinambungan.

Ketua Harian Yayasan Nur Hidayah Surakarta, Heri Sucitro, S.Pd pun turut mengapresiasi acara ini, “Kami selaku perwakilan yayasan turut mengapresiasi acara ini karena ini merupakan implementasi kurikulum Islam Terpadu yang salah satunya adalah sinergi antara keluarga dan sekolah. Kami menyadari amanah pendidikan ini sangat berat, maka kami butuh partisipasi berbagai pihak dalam mensukseskannya”.

Sedangkan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Surakarta, Tarno, S.Pd, M.Pd membacakan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Surakarta, Dian Rineta, S.T, M.Si yang berhalangan hadir.

“PAUD dan SD adalah pendidikan dasar dalam membentuk karakter anak didik. Saya yakin kolaborasi yang kuat antara orangtua, sekolah, dan masyarakat akan membentuk pendidikan berkualitas,”katanya.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini seorang konselor parenting dan keluarga yang merupakan penulis buku Fatherman yang sudah cukup tersohor dan pendiri Yayasan Langkah Kita, Ustad Bendri Jaisyurrahman .

Ustad Bendri menegaskan bahwa sesungguhnya setiap bayi lahir dalam keadaan baik. Jika ada penyimpangan akhlak (kenakalan) pada anak-anak kita, yang patut pertama kali disalahkan bukanlah gadget, sekolah, atau lingkungan sekitar, tapi orang tua. Di setiap kenakalan anak pasti ada fitrahnya yang terkoyak oleh orang tuanya sendiri.

“Maka, PR orang tua saat ini adalah menjadi orang tua yang profesional, bukan abal-abal. Orang tua harus terus belajar ilmu parenting. Parenting bukan tentang memperbaiki anak, tapi memperbaiki orang tua. Jadi yang pertama harus berubah adalah orang tua, bukan anak. Bagaimana pun kondisi anak, orang tua yang paham parenting akan tetap bersikap baik terhadap anak. Sikap orang tua dalam menghadapi setiap kondisi anak ini lah yang sejatinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak,” ujarnya.

Selain itu, Ustad Bendri juga menjelaskan tentang fitrah anak laki-laki dan perempuan yang harus ditumbuhkan orang tua. Fitrah anak laki-laki  yaitu taat, khalifah (pemimpin), dzakarun (pemikir dan intelektual), rojulun (penanggung beban & penggerak), dan qowwamun (pengayom wanita).

Sedangkan fitrah anak perempuan yaitu lembut dan sensitif, pemberi rasa tenang bagi suami, penuh kasih sayang untuk anak-anak, dan memiliki rasa malu.

Begitu padat dan berisi akan ilmu di seminar parenting ini. Di akhir acara, dibanjiri dengan banyak pertanyaan dari peserta yang hadir dan doorprize. []