SOLO-Perayaan tahun baru Imlek 2574 sudah terasa di Sekolah Dasar (SD) Warga, Surakarta. Selain berbagai lomba seperti fashion show, solo vocal, tarian, wushu dan pelepasan burung. Pertunjukan seni Barongsai hingga pembagian angpao juga menambah kemeriahan. Kamis (19/1/2023).
Bertempat di halaman sekolah mereka, ratusan siswa yang biasa memakai seragam sekolah, kali ini terlihat memakai pakaian khas Tionghoa yang identik dengan warna merah menyala.
Tidak hanya ratusan siswa saja, para guru pengajar, hingga karyawan pun juga memakai pakaian serba merah.
Acara perayaan tahun baru Imlek 2574 ini, selain kreativitas siswa, dalam solo vocal, tarian, wushu hingga fashion show ditampilkan, juga ada pelepasan burung serta ada atraksi barongsai dari Kelompok Barongsai Tripusaka yang tampil menghibur ratusan siswa.
Selain menari, barongsai- barongsai juga menampilkan kepiawaiannya beratraksi di atas palang palang kayu, meloncat kesana kemari. Terlihat ratusan siswa tampak terpukau dan sangat menikmati aksi barongsai tersebut.
Suasana bertambah meriah di akhir atraksi barongsai, ratusan siswa menyerbu barongsai untuk memberikan angpao yang mereka bawa dari rumah.
Kepala Sekolah SD Warga, Tri Agus Suryanto mengatakan sejak pemerintah mengubah ke sekolah nasionalisasi, sekolah ini kerap menggelar kegiatan peringatan agama yang beragam.
“118 tahun yang lalu SD Warga ini berdiri kemudian dari pemerintah sekolah harus nasionalisasi. Jadi di sini sekarang ada berbagai macam suku agama dan budaya ada di sini, semua agama kita pelajari di sini,” ujar dia.
Salah satunya yakni Tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada 22 Januari mendatang. Acara ini pun sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
“Karena dua tahun ini pandemi kita off tidak ada kebersamaan Imlek seperti ini. Maka ketika pandemi sudah lewat kami mengadakan kegiatan Imlek,” kata dia.
Tujuan perayaan Imlek ini yakni untuk menghargai perbedaan suku, budaya dan agama. Pihaknya berharap anak-anak dapat belajar toleransi.
“Ini cara bertoleransi memang ada beberapa anak dari kita harus saling tenggang rasa, menjaga perbedaan. Justru perbedaan itu yang menyatukan kita, SD Warga maju seperti ini karena perbedaan itu,” ujarnya.
“Imlek sudah dilakukan dengan berbagai acara lomba hari ini puncaknya membagi kebahagiaan dengan bertoleransi bersama. Anak-anak dengan suka cita merayakan Imlek,” kata dia. Selain acara tersebut pihak sekolah juga membagi 600 kue keranjang ke semua siswa kelas 1 sampai 6. Tujuan kegiatan ini yakni untuk mengajarkan kebersamaan dan kebahagiaan Imlek.
“Kami memasang 600-an kue keranjang karena murid kami sekitar 430-an. Pembagian satu persatu mereka baris karena kita mengajarkan ketertiban dan kedisiplinan agar tidak uyel-uyelan. Sistem ini yang biasa kita terapkan dari dulu, biar ga grudukan (berbondong-bondong,” kata dia.
Agus berharap Hari Tahun Baru Imlek 2023 dapat membawa berkah dan suka cita bagi semua.
“Harapan Imlek semua mendapat keberkahan karena ada suka cita dari anak-anak orang tua murid berbagi kebahagiaan bersama jangan lupa toleransi beragama tetap kita lakukan ini yang memaknai acara ini,” pungkasnya. []