SOLO-Pelenyelenggaraan Ibadah haji setiap tahunnya selalu meninggalkan catatan buruk tanpa ada perbaikan dari pemerintah. Sebanyak 209.000 jamaah haji Indonesia tahun 2023 mengalami pelayanan buruk di Arahaf, Musdalifah dan Mina.
Sebagai jamaah haji terbesar di dunia, pelayanan buruk dimulai dari keterlambatan bus yang mengakibatkan Jamaah Haji Indonesia menunggu berjam-jam, ketiadaan minuman hingga membuat para Lansia kehausan dan masih banyak lagi.
Seperti diketahui, biasanya jamaah haji menunggu Bus di Musdalifah hanya maksimal 1 Jam. Namun, pelayanan Jamaah yang buruk menyebabkan Jamaah Haji Indonesia sampai menunggu hingga 10 jam.
Di mina, ada 1 tenda yang harusnya diisi oleh 50 orang menjadi 100 orang, Kasur yang harusnya ditiduri oleh 1 orang menjadi 2 orang. Fasilitas kamar mandi ada 50 kamar yang setengahnya tidak bisa terbuka. Bahkan Jemaah haji terpaksa tidur di luar tenda karena over capacitiy.
Berbagai masalah teknis ini membuat politisi PKS yang juga wakil ketua DPRD Jateng melihat Pemerintah khususnya Kementerian Agama tidak mengantisipasi dan menyelesaikan masalah ini dengan baik.
“Saya melihat, kemenag tidak memiliki rencana yang matang dalam mengantisipasi masalah serius bagi jamaah haji Indonesia”, tuturnya, Rabu (5/7/2023).
Padahal, di tahun 2023 biaya haji telah dinaikan hingga mencapai 90 juta rupiah per jamaah regular. Dengan biaya tersebut, Kementerian Agama bekerja sama dengan layanan Haji bernama Mashariq.
Akan tetapi, layanan haji ini tidak memberikan pelayanan yang baik. bahkan Mashariq juga melayani jamaah asal Asia Tenggara, China, India, Pakistan dan Banghladesh.
Melihat hal itu, Politisi PKS ini melihat Pemerintah dan Penyelenggara Haji tidak benar-benar siap dalam mempersiapkan Haji 2023.
“Setelah beberapa masalah haji di tahun yang lalu, saya melihat pemerintah tidak mengupayakan rencana lain untuk mengantisipasi berbagai masalah haji. Pemerintah kurang mengantisipasi dan memonitor pergerakan Jemaah haji Indonesia yang menyebabkan banyak sekali jamaah terlantar,”ungkapnya.
Sudah sewajarnya pemerintah memberikan layanan yang terbaik bagi Jemaah haji Indonesia.
“Masyarakat Indonesia sudah membayar dengan teratur setiap tahunnya. Mereka menyisihkan sebagaian harta hanya untuk berhaji memenuhi perintah Allah Swt. Sudah selayaknya masyarakat mendapatkan pelayanan yang sesuai,”tutupnya. []