SOLO-Dokter asal Palestina yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Mueen Al Shurafa gugur di jalur Gaza. Dokter yang dikenal baik dan jujur itu meninggal setelah rumahnya menjadi sasaran pengeboman tentara zionis Israel.
Mueen kuliah di UNS dengan beasiswa Bulan Sabit Merah Indonesia atau BSMI. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Reviono, terlihat bersedih dan turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Mueen.
“Almarhum adalah mahasiswa prodi (program studi) spesialis anestesi. Dia masuk 2013 dan selesai 2018,” katanya, saat jumpa ditemui di UNS, Rabu (8/11/2023).
Prof Reviono mengaku bangga dengan rekam jejak Dr Mueen yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat Gaza setelah menyelesaikan pendidikannya di UNS.
“Ini tentunya membanggakan kami, ketika mendarmabaktikan ilmu dan keterampilan medisnya secara ikhlas. Dr Mueen telah mendarmabaktikan sesuai kebijakan pemerintah yang berjuang untuk meraih kemerdekaannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNS Purwoko mengatakan Dr Mueen tidak sempat mengikuti wisuda pada September lalu.
“Beliau pulang ke Gaza sebelum wisuda, waktu itu ada jadwal wisuda September, namun pulang (ke Gaza, Red.) Agustus karena ada kabar Rafah dibuka,”ungkapnya.
Rafah sendiri merupakan satu-satunya akses ke Gaza yang dapat ditempuh dari Mesir. Dari situ, Mueen menempuh perjalanan 6-8 jam menuju rumahnya. “Beliau dengan keluarganya,” ungkapnya.
Purwoko mengatakan Mueen merupakan sosok orang yang baik, jujur, dan tidak banyak bicara. “Beliau khas Arab Palestina, orangnya baik, kerjanya cepat, tidak banyak bicara,”katanya. []