My Blog

My WordPress Blog

Tempat Kuliner di Sekitar Masjid Syeikh Zayed
Kuliner

Mencicipi Tempat Kuliner di Sekitaran Masjid Raya Sheikh Zayed

SOLO-Kuliner bisa menjadi daya tarik para pelancong, entah karena rasa maupun tempatnya. Di kota  Solo Jawa Tengah, selain pecel  ada yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed, yakni gado-gado lontong. 

 

Mungkin kuliner gado-gado sudah tidak asing di telinga kita, namun kalau gado-gado lontong, tentunya tambah menggugah selera.

 

Sama seperti kuliner gado-gado pada umumnya, di dalam menu gado gado lontong ada irisan kobis, rebusan  kaang buncis, wortel, kentang, toge hingga irisan tahu dan tempe tentunya juga lontong dengan ditambah telur, kerupuk kemudian ditaburi sambal pecel.

 

Kuliner gado-gado lontong yang berada di sebuah warung di timur Masjid Raya Syeikh Zayed Solo, yakni warung Van De Familie  milik Ibu Fidna Kusuma (42) yang hampir setiap hari tidak pernah sepi dari pembeli sejak awal buka.

 

Para pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed dari Solo maupun dari luar Solo, kebanyakan menyempatkan waktu untuk mencicipi kuliner yang satu ini.

 

Salah satunya Lilis Sulistyowati (36) pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed  asal Ngawi, Jawa Timur, yang mengaku baru pertama kali mengunjungi masjid hadiah dari Negara Uni Emirates Arab (UEA) ini.

 

Lilis mengaku berkunjung ke Masjid Raya Syeikh Zayed, lantaran penasaran dengan kemegahannya.

 

“Ya indah sekali, megah, kan yang terbesar di Asia Tenggara,ya,”ungkap Ibu Lilis, waktu ditemui saat menikmati kuliner gado-gado lontong di warung Van De Familie. Jumat (03/3/2023).

 

Lilis juga mengaku sengaja menikmati gado-gado lontong saat berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed, selain gemar, kuliner gado gado lontong  di warung Ibu Fidna juga enak.

 

”Kan memang saya kesukaanya gado-gado, terus kebetulan ada warung gado-gado lontong dan sambalnya enak sekali dan boleh dicoba,”ungkapnya. 

 

Sementara itu, Fidna (42), mengaku jualan di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed, sangat  ramai, hari hari biasa ramai, apalagi jam 06.00 WIB saat hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

 

“Nek setiap hari bisa menjual 50 lebih sih mas, setiap porsi kuliner yang dijual, seperti kuliner lontong gado gado, belum lagi sabtu sama minggu nasi timlonya juga laris,”ungkap Ibu Fidna.

 

Fidna bercerita, dulu waktu pertama kali buka warung hanya jualan minuman saja, “Setiap hari lha kok habis terus, lalu nambah gado-gado sama lontong opor,”katanya.

 

Ditanya terkait omset tiap hari yang didapat, Fidna menjawab dengan malu-malu, “Satu juta lebih ada mas, kan uange juga muter mas,”jelasnya sambil tertawa.

 

Kuliner yang dijual di warung milik Fidna ini antara lain, nasi timlo, gado-gado biasa, selat , lontong opor hingga gado-gado lontong yang paling banyak diminati, dengan harga Rp 10 hingga Rp14 ribu per porsi.

 

Fidna sangat bersyukur, semenjak adanya Masjid Raya Sheikh Zayed, dirinya bisa berjualan, namun ia berharap di lokasi jualannya bersama warga yang lain diberi shelter. []

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *