SOLO-Sudah lapuk dan puluhan tahun tidak direnovasi, sebuah rumah yang ditinggali satu keluarga di Solo, roboh, hingga menimpa seorang ibu dan tiga anaknya dimana dua diantaranya bayi kembar.
Meski sudah dibersihkan warga masyarakat lainnya bersama aparatur Kelurahan seperti Linmas hingga Babinsa TNI/ Polri, namun sisa-sisa reruntuhan rumah roboh milik Nikmatul Ummah (38) dan Abdul Wachib, warga Kelurahan Jagalan Rt 03 Rw 09, Kecamatan Jebres tampak masih terlihat di lokasi.
Pada saat roboh, pada hari, Selasa (27/6/2023), sore, sekitar pukul 14.30 WIB. kemarin, rumah semi permanen yang berada di bantaran rel kereta api tersebut, menimpa seorang ibu rumah tangga dan tiga anaknya dua diantaranya bayi kembar.
Nikmatul Ummah (38), ibu yang sempat tertimpa runtuhan rumah bersama tiga anaknya, saat ditemui di rumah milik tetangganya, menjelaskan, sebelum rumahnya roboh ada suara krek-krek di semua bagian rumah hingga ada suara seperti seng dilempar.
“Ada suara krek-krek gitu, itu karena ada yang tutupnya dari seng, kayak dilempar, dieng, tapi gak mungkin dilempar gitu. Saat mulai mikir cara gendong bayi karena dua bayi kan kembar, rumah udah langsung roboh,” ujar Nikmatul Ummah, Jumat (30/6/2023).
Nikmatul Ummah mengaku langsung tengkurap melindungi bayi kembarnya hingga tertimpa reruntuhan. Sementaar anak sulungnya yang perempuan berusia 13 tahun juga tertimpa reruntuhan.
“Saya ngomong, pada anak sulung saya nunduk nduk, udah langsung tertimpa,”katanya.
Nikmatul yang mengaku tidak bisa bergerak lantaran sedang melindungi dua bayi kembarnya, meminta putrinya yang sulung keluar dari reruntuhan lewat celah-celah rumahnya yang roboh untuk mencari bantuan.
Nikmatul mengaku bersyukur karena anak-anaknya selamat meski yang sulung sempat juga terdorong reruntuhan rumahnya.”Alhamdulillah saya dan anak-anak saya tidak terluka,”ujarnya.
Nikmatul Ummah mengaku rumahnya sudah 20 tahun tidak direnovasi, dan statusnya menempati tanah milik PT Kereta Api Indonesia.
Nikmatul Ummah bersama suaminya Abdul Wachib dan anak-anaknya yang kini menempati rumah tetangganya. berharap rumahnya bisa dibangun lagi yang layak.
“Ya menempati rumah orang baik lah, milik tetangganya bernama pak Wahono, sama pak Rt ditelpon kan dan lantaran kosong dan pemilik juga sudah punya rumah lagi dan boleh ditempati. Kalau pak Lurah saat roboh juga cepat ke lokasi dan membantu,”katanya.
Namun saat ditanya apakah kedepan Pak Lurah maupun dari pihak Pemkot Solo,akan membantu renovasi rumahnya agar bisa ditinggali lagi, Nikmatul mengaku belum tau. []