KLATEN-Kebun Aqila diminta pengurus kelompok tani Agung Rejeki Desa Bentangan untuk berbagi pengalaman budidaya padi organik murah meriah, anti rumit, Kamis 13 April 2023.
Bertempat di Griyo Dhahar Berkah Pawon, acara ini diikuti juga oleh Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Wonosari.
Menurut J Triwibowo, ketua kelompok tani, acara ini diselenggarakan karena melihat keberhasilan kebun Aqila menanam padi organik dengan cara yang simpel dan hasil melimpah.
“Karena akhir-akhir ini banyak pegiat pertanian organik yang mengajarkan cara bertanam organik yang rumit dalam pembuatan POC (pupuk organik cair) dan lainnya, sehingga petani susah membuatnya sendiri, dan ujung ujungnya petani harus membeli produk buatan mereka jadi tetap saja membuat petani ketergantungan pada produk yang harus beli,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Setiyo Hardiyanto selaku owner Kebun Aqila menyampaikan, Kebun Aqila sudah melakukan uji coba menanam padi organik selama 4 kali.
“Uji coba pertama di lahan 20 m², lalu diperluas menjadi 240m² di ujicoba kedua, ketiga 500m² dan akhirnya berani memperluas hingga 2500 m² di uji coba ke 4,”ungkapnya.
Setiyo menambahkan, latar belakang menanam padi organik adalah pertama untuk memenuhi kebutuhan makan siang murid Sekolah Alam Aqila.
Kebetulan di sekolah ini ada pendidikan makan yaitu bagaimana anak-anak diedukasi untuk terbiasa makan sehat, karena mereka adalah aset masa depan.
“Saat ini banyak orang yang menderita sakit degeneratif di usia muda dan baligh lebih cepat dari usia seharusnya karena faktor makanan,”tambahnya.
Kedua, misi pendidikan di Sekolah Alam Aqila adalah rahmatan lil alamin yaitu memberi kasih sayang pada semua makhluk, bukan hanya manusia saja tapi hewan dan tumbuhan juga bumi ini harus merasakan kebermanfaatan sekolah ini.
Lanjut Setiyo, maka dalam mencukupi kebutuhan pangan sekolah, pengelolaan lahan pertaniannya harus dengan cara yang tidak merusak alam. Karena ini lahan ini akan dijadikan laboratorium buat murid murid belajar tentang pertanian.
Ketiga, Sekolah Alam Aqila ingin menjaga dan melestarikan kearifan lokal lingkungan dimana sekolah ini berdiri. Karena sekolah alam Aqila terletak di area persawahan yang mana dahulu kala terkenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia, maka menjadi kewajiban sekolah untuk ikut menjaga dan mengembangkannya.
Selain itu, Setiyo juga memaparkan gambaran global hasil perolehan panen padi dengan budidaya secara organik. Tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia sintetis sama sekali dan sekilas cara bertanam.
“Acara ini baru awalan untuk membuka wawasan dulu, nanti akan dilanjutkan dengan pelatihan setelah lebaran”, pungkas Triwibowo. []