SUKOHARJO-Hujan menjadi berkah manakala mampu mengelolanya. Internasional Rain Festival 2023 akan kembali digelar oleh Studio Mugidance bersama seniman se Indonesia.

Bahkan dalam gelaran kali ini Mugiyono Kasido akan berkolaborasi dengan seniman Equador, Christina Duque. Sementara penampil lainnya berasal dari Aceh, Riau, Kalimantan Selatan, Indramayu, Jogja dan Majalengka.

Kelompok Sekar Laras dari Majalengka akan membawakan tarian tradisional ” Babangkongan” sebagai ritual pengundang hujan. ” Babangkongan”  sendiri diambil dari kata bangkong yang artinya katak.

Sedangkan seniman teater dari Kalimantan Selatan, Yadi dan Isur akan berkolaborasi dengan seniman Jogja, Agung Gunawan dan komposer Memet Chairul Slamet.

Panggung IRF kali ini menempati panggung di atas kolam bulat. “Jadi nanti penarinya menari diatas kolam, dengan guyuran air mancur di sisi kiri kanannya,” ungkap Mugiyono Kasido yang juga direktur artistik Festival Hujan melalui rilisnya, Senin (16/11/2023)

Sementara penonton kali ini akan duduk di bangunan limasan yang ada di sebelah kolam maupun berdiri di sisi  kolam lainnya. Panggung kolam sengaja dipilih untuk memberi suasana berbeda. Apalagi, tambah pendiri Mugi Dance, ini temanya kan tentang air, jadi selain air di kolam, air mancur, penari juga bisa menari bersama air hujan, jika hujan pad turun”.

Tema tahun ini ” Menari bersama air’, diharapkan seniman bisa merespon kehadiran air di panggung.

IRF kali ini merupakan kesembilan dan bakal digelar pada Sabtu, 21 Januari 2023 mulai pukul 7.30- 10 malam di studio Mugi dance, Kartasura dan gratis. []