KLATEN-Politisi PKS Quatly Alkatiri turut menumbuhkan Tradisi “Gejog Lesung di Desa Sawahan Burikan Cawas Kabupaten Klaten pada Minggu (12/11/2023).
Suara tabuhan muik justru berasal dari pukulan pada alat pemisah padi. Tradisi ini berasal dari tanah Jawa, Gejog atau kothekan artinya memukul. Sementara lesung merujuk pada alat pertanian berupa wadah untuk menumbuk padi.
Menurut beberapa cerita yang beredar tradisi ini telah lama dimainkan saat masa panen tiba. Dikutip dari www.wikipedia.org tradisi ini bermula dari dua cerita rakyat yaitu mitos cerita lembu culung yang dihukum oleh Batara Wisnu dan legenda terjadinya Candi Sewu dan Candi Prambanan.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Kebijakan Melalui Media Tradisional” di Desa Sawahan Burikan Cawas Kabupaten Klaten juga dimeriahkan dengan penampilan Seni Tradisional Gejok Lesung yang bernama Seni Lesungan “Sekar Melati”. Politisi PKS Quatly berharap tradisi ini terus dilestarikan di tengah-tengah masyarakat.
“Saya berharap tradisi ini terus diselenggarakan di tengah-tengah masyarakat agar anak muda juga dapat mengenal kekayaan musik tradisional masyarakat Sawahan”, tuturnya, Minggu (12/11/2023).
Beliau berharap seni tradisional ini dapat terus dimainkan baik di acara pernikahan, tasyakuran dan kegiatan kemasyarakatan lainya. Politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Jateng ini menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya melestarikan seni musik tradisional, namun tradisi ini dapat menguatkan tali silaturahim sehingga memperkokoh kesatuan dan persatuan warga.
“Saya menyarankan agar Gejog Lesung Sekar Melati menjadi sebuah Lembaga yang berbadan hukum agar kami dapat memberikan bantuan melalui program pemerintah”, tambah Quatly.
Dengan membentuk Lembaga yang berbadan hukum maka kelompok seni “Sekar Melati” dapat menerima bantuan yang berasal dari pemerintah Jawa tengah khususnya dalam perawatan seni tradisional di masyarakat.
Di akhir acara, Quatly juga tak lupa memberikan bantuan kepada kelompok Seni Gejog Lesung “Sekar Melati” agar seni musik tradisional ini dapat terus lestari di tengah masyarakat. []