My Blog

My WordPress Blog

Perajin ban bekas
Ekonomi

Ditangan Agus Ban Bekas Diolah Jadi Patung Kuda Bernilai Jual Tinggi

KARANGANYAR-Ratusan ban motor bekas diolah menjadi produk replica kuda yang bernilai jual tinggi. Seperti yang dilakukan, Agus Sukoco (40) warga Serut, Ngringo, Jaten.

Tumpukan ban bekas dengan berbagai ukuran yang didapat dengan harga murah, diolah oleh Agus Sukoco, atau yang akrab disapa Agus Acong (40), warga Serut RT 06/ 12, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, menjadi seni kerajinan yang bernilai jual tinggi.

Dimana ban-ban bekas yang terkumpul, dipotong sedemikian rupa, kemudian dibentuk menjadi bermacam macam replika hingga pengecatan.

Agus sendiri mulai merintis usaha membuat replika dari ban bekas sejak beberapa tahun lalu,  awalnya Agus ditantang oleh salah seorang owner di salah satu tempat wisata membuat karya dari bahan bekas.

“Saya mengambil opsional dari ban bekas, ada beberapa yang dari botol bekas juga, namun yang paling menarik itu dari ban bekas,”ujar Agus, saat ditemui di kediamannya, Selasa (20/6/2023).

Replika kuda yang dibuat merupakan salah satu pesanan dari tempat wisata, yakni replika kuda yang menghabiskan lebih dari ratusan ban bekas sepeda motor.

Agus mengaku selama ini sudah banyak karya yang sudah dihasilkan, selain replika kuda, ada juga replika gorilla, replika kuda koboi, banteng, samurai kun dari tujuh samurai dan satu panglima samurai hingga Sakura hills.

Selain pesanan dari Merbabu Park yang ada di Kopeng, ada juga pesanan dari Lawu park, Karanganyar.

Agus mengaku tidak mengalami kendala saat membuat replika replika pesanan, lantaran sudah terbiasa membuat kerajinan-kerajinan unik. Namun kendala yang dihadapi saat memotong ban.

Agus sendiri mendapatkan ban-ban bekas untuk kerajinannya dari tambal ban-tambal ban yang ada di pinggir jalan, dan dibeli dengan harga murah.

“Kita kumpulkan dan kita beli seharga Rp 500 sampai Rp Rp 1500 per ban,”kata Agus.

Replika Kuda yang dibuat, dijual oleh Agus dengan harga sekitar Rp 4 juta. Agus berharap semuanya ikut berperan dalam mengurangi limbah, salah satunya ban bekas.

“Ya semoga teman teman seniman atau perajin yang lain, bisa meniru mengurangi limbah, ban yang biasanya dibakar dimanfaatkan menjadi sebuah karya karya kreatif,”pungkas Agus. []