My Blog

Mencerahkan dan Menginspirasi

Bupati Sragen Resmikan Sendang Kun Gerit
Soloraya

Bupati Sragen Ajak Semua Pihak Perangi LGBT

SRAGENFenomena sosial menyimpang di tengah masyarakat seperti Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) merupakan satu diantara faktor menjadi penyebab dari penyakit HIV/AIDS.

Maraknya isu tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berkomitmen memerangi perilaku seks LGBT di masyarakat menuju three zero HIV/AIDS 2030.

Hal itu disampaikan Bupati Sragem, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menjadi keynote speaker Seminar “Ketahanan Keluarga dan Kewaspadaan LGBT” di Pendopo Sumonegaran Rumdin Bupati, Rabu (6/12/2023).

Seminar dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia ini juga menghadirkan dua narasumber, yakni, Ifada Nur Rohmaniah merupakan Psikolog dan Kepala Dinas Kesehatan Sragen, dr. Udayanti Proborini.

Dalam kesempatannya, Bupati Yuni menyampaikan pihaknya telah menerima laporan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen. Yang menyebut terdapat temuan kasus HIV/AID di wilayah Sragen per-Oktober 2023 mencapai 169 kasus, dengan perincian 140 kasus HIV dan 29 kasus AIDS.

“Ada temuan kasus baru HIV/AIDS pada kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau Homoseksual selama 2023. Sedangkan 9 orang dari 147 orang ini merupakan LSL yang juga dari kalangan pelajar,” jelas

Bupati mengaku temuan kasus HIV/AIDS di Sragen menjadi salah satu perhatian utama pemerintah daerah. Termasuk adanya temuan baru penularan HIV lantaran hubungan seks sesama jenis yang terindikasi tertular salah satunya akibat hubungan lelaki seks lelaki.

“Kita harus selalu memberi edukasi, yang paling penting pada anak kita di usia SMP-SMA. Dimana mereka mulai mencari jati diri,” ujarnya.

Bupati Yuni menceritakan saat berkeliling Sragen untuk sosialisasi kesehatan reproduksi, Ia mengatakan jika remaja sangat jarang membicarakan perubahan jenjang kedewasaan dengan orang tuanya. Mereka lebih percaya pada pencariannya di smartphonenya.

“Begitu mudahnya mereka mengunduh konten, tanpa bimbingan orang tua. Padahal anak-anak ini nantinya menjadi pemimpin bangsa. Mari kita bersama-sama mempersiapkan hal tersebut baik dari sisi pendidikan, moral, etika maupun pergaulan,” lanjutnya.

Untuk itu Bupati berharap Pemkab Sragen bersama lembaga pendidikan bisa saling bergandeng tangan untuk mengimplementasikan ‘say no to LSL’. Sebab, anak-anak merupakan aset untuk persiapan kepemimpinan dimasa Indonesia Emas yaitu pada 2045 mendatang.

Sebagai seorang dokter, Bupati meyampaikan target dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni,  Indonesia menuju three zero HIV/AIDS 2030. Diantaranya, zero infeksi baru HIV/AIDS, zero kematian akibat AIDS, dan zero diskriminasi.

“Tiga zero ini adalah target kita 2030 harus bisa mengakhiri epidemi AIDS,” harap Bupati.

Tidak hanya itu, untuk mengurangi angka risiko penyebaran HIV/AIDS di Sragen, Bupati akan mengkaji upaya Pemkab Sragen yang sudah menutup tempat-tempat yang berpotensi terjadi transaksi seksual. []