JAKARTA–Cabang olahraga (cabor) blind judo Indonesia tampil dominan di hari terakhir pertandingan yang dilaksanakan di Youth Federation Hall, Selasa (6/6/2023).
Kontingen Indonesia memastikan dua emas dari beregu putra dan beregu putri dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games (APG) XII Kamboja.
Total cabor blind judo menjadi juara umum dengan 11 medali emas dan 5 perak di ajang APG XII Kamboja yang berlangsung Minggu – Selasa (4-6/6). Indonesia menguasai 11 kelas dari 13 yang dipertandingkan di Kamboja.
Raihan di Kamboja ini melebihi target 8 medali emas yang dibebankan dari NPC Indonesia dan Kemenpora sebelum keberangkatan ke Kamboja.
Artinya, target blind judo meleset ke atas dengan menambah 3 medali emas. Hebatnya lagi, blind judo Indonesia di Kamboja ini diperkuat empat atlet wajah baru yang sebelumnya di APG Solo belum bergabung dengan tim.
Blind judo Indonesia di nomor beregu putra berjuang hingga titik darah penghabisan saat bertemu Thailand untuk memastikan medali emas.
Menurunkan Junaedi J1/-60Kg, Sahrul Sulaiman J1/-73Kg, dan Tony Ricardo Mantolas J2/+73Kg, Indonesia harus kehilangan satu angka saat lawan Thailand.
Junaedi kalah Ippon dari lawannya Thailand. Tertinggal 0-1, Indonesia menyamakan skor melalui penampilan gemilang Sahrul Sulaiman yang menang Ippon.
Tony Ricardo dan kawan-kawan meraih medali emas setelah menjadi yang terbaik dari Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Malaysia.
Di pertandingan terakhir, Tony Ricardo tanpa kesulitan mendapatkan Ippon untuk memastikan medali emas ke-11 untuk blind judo Indonesia.
Sebelumnya, beregu putri juga telah memastikan meraih medali emas. Berkekuatan Novia Larassati J1/-48kg, Marialam Sihotang J1/-57Kg, dan Roma Siska Tampubolon J1/+57kg, Indonesia tak terbendung di atas matras.
Indonesia mengungguli Thailand dan tuan rumah Kamboja yang harus puas mendapatkan medali perak.
Tambahan dua medali emas di hari terakhir cabor blind judo ini disambut sorak-sorai atlet, tim ofisial, dan tim pelatih. Mereka bernyanyi dan meneriakan Indonesia Juara sembari membawa bendera Merah Putih.
Bahkan seluruh atlet dan tim pelatih mengangkat pelatih blind judo Indonesia asal Korea Selatan, Lee Yong-Im sebagai ungkapan kegembiraan atas keberhasilan blind judo di Kamboja.
Pelatih Kepala Blind Judo Indonesia, Imam Kuncoro saat ditemui mengaku terharu atas kerja keras seluruh tim pelatih dan atlet di Kamboja.
“Alhamdulillah puji syukur, blind judo kembali tambah dua emas di hari terakhir. Target kami sebenarnya 1 emas dan 1 perak. Tapi perjuangan luar biasa atlet, dua emas di hari terakhir berhasil kami sapu bersih,” kata Imam Kuncoro, Selasa (6/6).
Kuncoro menyamapikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Indonesia, Kemenpora, NPC Indonensia, dan masyarakat Indonesia yang mendoakan perjuangan atlet-atlet blind judo di APG Kamboja.
“Sejak awal kami sudah motivasi pada atlet, di Kamboja ini merupakan pestamu (atlet-red) untuk menunjukkan prestasi setinggi-tingginya, karena sudah berlatih sangat keras dan disiplin selama 8 bulan,” ungkapnya.
“Hasilnya sangat luar biasa. Atlet yang diturunkan di APG Kamboja meraih medali. Dari Kamboja ini akan menjadi evaluasi untuk persiapan ASIAN Para Games di Hangzou,” imbuhnya.
Tony Ricardo juga tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Tony menyumbangkan dua emas dari nomor perorangan dan beregu atau tim.
“Ini APG yang kedua saya. Total sudah mendapatkan empat emas dari APG Solo dan Kamboja. Tentu saja tidak bisa berpuas diri, karena fokus berikutnya ASIAN Para Games dan Paralimpiade Paris,” terang Tony usai pertandingan. []