SOLO-Yayasan Nur Hidayah Surakarta kembali dimudahkan melahirkan seorang Doktor di bidang pendidikan. Dr. Anis Tanwir Hadi, S.Ag, M.Pd.I, Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Nur Hidayah Surakarta berhasil menyelesaikan program doktor Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS),Senin (22/5/2023).
Anis menjalani sidang terbuka promosi doktoral, di kampus pascasarjana UMS selama kurang lebih 3 jam. Turut hadir dalam sidang tersebut dua promotor diantaranya Prof Dr Musa Ashari serta Prof Dr Waskito Mhum.
Disertasinya diberi judul Perkembangan Kurikulum Pendidikan Multikultural di SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo dan lulus dengan hasil memuaskan.
Disertasi tersebut merupakan hasil penelitian terhadap kurikulum pendidikan multikultural di SMA IT Nur Hidayah 2018-2019.
Seperti diketahui SMA IT Nur Hidayah memiliki ratusan siswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam sistem pembelajarannya juga diketahui memiliki asrama atau boarding bagi sebagian siswa dari luar kota.
“Dalam proses KBM, semua siswa diperlakukan sama tanpa dibeda-bedakan sesuai asal daerahnya. Hal inilah menjadi bukti yang menguatkan nilai pendidikan multikultural di SMA IT Nur Hidayah,”ungkap pria kelahiran 1973 dari Nusa Tenggara Barat tersebut, Senin (22/5/2023).
Aspek yang diteliti meliputi, pertama perencanaan kurikulum pendidikan multikultural SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo dan nilai-nilai multikultural yang terkandung di dalamnya.
Kedua, perkembangan kurikulum pendidikan multikultural SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo. Ketiga, implementasi kurikulum SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo dan nilai-nilai multikultural yang terkandung di dalamnya, dan keempat, evaluasi kurikulum SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo dan nilai-nilai multikultural yang terkandung di dalamnya.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa selain terdapat di dalam kurikulum, nilai-nilai pendidikan multikultural di SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo juga terdapat pada aspek pembiayaan, pembiasaan adab, kepemimpinan dan organisasi, pengembangan bakat dan prestasi, pendidikan al-Qur’an, dan pendidikan sains dan teknologi.
Lanjut Anis, implementasi pendidikan multikultural di SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo menjadi alternatif model pendidikan dan memiliki arti yang sangat penting dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi, kesetaraan, keadilan, kemanusiaan, kebersamaan, kedamaian, sikap mengakui, menerima, dan menghargai keragaman budaya.
“Yayasan Nur Hidayah Surakarta sejak 2018 terus mendorong SDM-nya untuk melanjutkan studi doktoral. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita besar mendirikan Perguruan Tinggi Nur Hidayah di masa yang akan datang,” terang Anis yang merupakan Ketua Bidang Pendidikan membawahi Sekolah Islam Terpadu Nur Hidayah.
Secara pribadi Anis mengatakan, kesempatan melanjutkan studi menjadi pengalaman yang luar biasa. Pasalnya ia sendiri termasuk orang yang senang belajar hal baru dan senang dengan pengalaman baru. Dengan studi lanjut ini dirinya mengaku memiliki cara pandang yang lebih luas dan selalu melihat persoalan secara lebih menyeluruh.
Dirinya berharap dengan ilmu yang dimiliki dapat berperan lebih banyak bagi dunia pendidikan.
Ia selalu berdoa semoga ilmunya diberi keberkahan dan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya dalam memajukan pendidikan Islam di Yayasan Nur Hidayah Surakarta.
Sebelumnya Yayasan Nur Hidayah Surakarta sudah mempunyai doktor dengan berbagai latar belakang keilmuan diantaranya adalah Dr. Wiranto, M.Kom., M.Cs; Dr. Kasori Mujahid, M.Ag; Dr. Achmad Rasyid Ridha, S.Pd.I., M.P.I. serta Dr. Ari Puspitowati, M.Pd. []