KLATEN-SD Alam Aqila, Wonosari menyelenggarakan acara Festival Literasi yang diselenggarkan selama dua hari, Jumat-Sabtu 12-13 Januari 2024.
Di hari pertama diselenggaraka pameran hasil karya literasi siswa KB TK SD Alam Aqila selanjutnya digelar diskusi yang mengambil tema, “Menjadi Orang Tua yang Berliterasi untuk menumbuhkan Semangat Literasi pada Anak di Era Digital”.
Menghadirkan dua pembicara yaitu Diah Rahmawati dari Forum Lingkar Pena Solo dan juga Khairina, S. Si pegiat di komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN).
Pada kesempatan tersebut Diah Rahmawati menceritakan mengenai pengalaman pribadinya kalau salah satu keluarganya sewaktu kecil selalu dibacakan buku.
“Salah satu ponakan saya rutin dibacakan buku sejak berusia 6 bulan. Kalau dipikir-pikir anak usia segitu belum paham tentang buku namun yang digaris bawahi adalah budaya yang ditanamkan sejak dini,”ujarnya, Sabtu (13/1/2023).
Ia juga menambahkan sebagai orang tua hendaknya memiliki empat aspek ini dalam menunjang literasi anak. Pertama modelling dengan mencontohkan kebiasaan. Dimulai dari orang tua yang membiasakan membaca buku maupun membacakan buku bagi anak-anak.
Kedua, mentoring,mengarahkan pada kebutuhan anak. Untuk anak newborn dengan buku hitam putih. Beda lagi dengan anak balita pilih yang berbahan tebal dengan dominasi gambar yang menarik. Ketiga, organizing yaitu mengorganisasi dalam suatu kerja rutin.
Dengan meluangkan waktu yang sama setiap harinya maka lama kelamaan akan menjadi habit. Terakhir teaching bisa orang tua arahkan ke literasi yang diminati contohnya digital, finansial, maupun budaya.
Khairina, S. Si pegiat di komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis(IIDN) sekaligus editor Kompas juga menambahkan kebiasaan orang tua membacakan buku ini belum terlihat dampaknya, tapi akan terlihat ketika nanti anak sudah melek literasi.
“Membaca di usia dini atau tingkat dasar sebaiknya tetap menggunakan buku fisik bukan digital. Selain melatih motorik anak, juga bisa memberikan pengalaman tersendiri yang membekas,”ungkapnya.
Sekarang ini banyak akses untuk mendapatkan buku. Baik yang berbayar maupun gratis seperti di perpustakaan Ganesha. Bisa juga menggunakan koran, majalah dan tulisan di jalan.
Di acara Festival Literasi tersebut setiap siswa diminta untuk membuat tulisan berdasarkan ketertarikannya.
Martha selaku wali murid mengaku senang dengan adanya festival literasi, “Kegiatan ini sangat membantu anak-anak yang ingin mengasah bakat dibidang literasi dan keberanian tampil didepan, terkhusus anak saya,”pungksnya. []